Sejarah Berdirinya Persaudaraan Setia Hati Winongo Tunas Muda Madiun

Sejarah Berdirinya Persaudaraan Setia Hati Winongo Tunas Muda Madiun

Sejarah persaudaraan "Setia-Hati" disingkat S-H berawal pada
tahun 1903 yaitu dengan didirikanya persaudaraan SEDULUR
TUNGGAL KECER dikampung Tambak Gringsing-Surabaya oleh
almarhum Bpk Ki Ngabehi Soerodwirjo dengan nama kecilnya
Masdan. Saat itu nama permainan seni pencak silatnya
adalah JOYO GENDILO dan hanya dengan 8 murid didahului oleh 2
saudara yaitu Noto/ Gunadi (adik kandung Ki Ngabehi Soerodwirjo)
dan Kenevel Belanda. Pada tahun 1915 nama permainan seni
pencak silatnya berubah menjadi JOYO GENDILO CIPTO
MULYO. Organisasi itu mendapat hati di kalangan masyarakat pada
tahun 1917 setelah melakukan demonstrasi pencak silat terbuka di
alun2 kota Madiun dan menjadi populer di masyarakat karena
memiliki gerakan unik penuh seni dan bertenaga. Pada tahun 1917
inilah oleh Ki Ngabehi Soerodwirjo diganti nama
menjadi PERSAUDARAAN SETIA HATI .
Ki Ngabehi Soerodwirjo wafat pada tanggal 10 Nov 1944,
dimakamkan di makam desa Winongo,Madiun. Ibu Soerodwirjo (ibu
Surijati) wafat pada tanggal 6 April !969 di makamkan di Winongo
juga.
Tujuan/ sasaran SH yang ditempuh adalah : Bela negara, mengolah
raga dan batin untuk mencapai keluhuran budi guna mendapatkan
kesempurnaan hidup, kebahagiaan dan kesejahteraan lahir dan
batin di dunia dan akhirat, dengan jalan mengajarkan SILAT
(Pencak Silat) sebagai olahraga atas dasar jiwa yang sehat
terdapat pada tubuh yang sehat pula, yaitu dengan meninggalkan
semua yang menjadi larangan Allah dan melaksanakan semua
perintah-perintahNya ( MENS SANA IN CORPORE SANO-AMAR
MA'RUF NAHI MUNKAR). SH mengenal falsafah kesosialan tanpa
batas dari hindu yang berbunyiTAT TWAM ASI (ia adalah kamu)
serta falsafah Jawa KEMBANG TEPUS KAKI (yen dijiwit kroso loro
ojo njiwit liyan/ kalau dicubit terasa sakit jangan mencubit orang
lain).
Jelaslah bahwa ajaran ini ajaran yang mulia edi peni dan adi luhung.
Oleh karena itu tidak mengherankan bagi kita bahwa segala bangsa
dan semua agama dapat menerimanya, khususnya bangsa
Indonesia.


Sejak tahun 1964, SH mengalami kemunduran, tidak begitu aktif, hal
ini tidak lain disebabkan keadaan juga, sebagian besar saudara2 SH
sudah banyak yg lanjut usia, ditambah lagi dengan semakin
kurangnya penerimaan saudara baru. Banyak saudara SH yang
sudah sepuh satu persatu meninggal dunia, sedangkan yang masuk
menjadi saudara SH dapat dikatakan hampir tidak ada. Kalau
keadaan yg demikian dibiarkan terus-menerus maka SH lambat
laun akan mengalami kepunahan.
Untuk menghindari hal tersebut serta untuk melestarikan ajaran
yang edi peni dan adi luhung tersebut, maka pd tanggal 15 Oktaber
1965 bapak Soewarno merasa terpanggil untuk bergerak
(mengaktifier) kegiatan2 SH dengan serentak. Gerakan ini mendapat
perhatian yang besar dari para pemuda dan dukungan yang kuat
dari masyarakat, yang akhirnya berdaya guna untuk membantu
HANKAM serta ikut Memayu Hayuning Bawono, membantu
negara/ pemerintah dalam bidang ketertiban dan keamanan.
Dengan meningkatkan latihan jasmani (pencak) dan latihan rohani
(iman dan takwa kepada Allah), maka dapat diharapkan pemuda
kita sebagai generasi penerus akan menjadi kader bangsa yang
militan yang sangat berguna bagi kepentingan bangsa dan negara.

Kepada para Tunas Muda "SH" diajarkan pelajaran pencak silat
yang berasal dari para pendekar terkenal (sembilan orang
pendekar) dan yang terakhir dari bapak Ki Ngabehi Soerodwirjo,
saudara tertua dalam Persaudaraan "Setia Hati" Winongo.Dengan
metode ini maka seluruh pelajaran dengan mudah diserap oleh para
Tunas-Tunas Muda yang dapat berhasil dengan sukses.
Dalam penerimaan SH Tunas Muda harus dilakukan pengesahan
terlebih, dengan di sahkan seseorang akan resmi menjadi warga.
Karena ilmu-ilmu SH hanya boleh diketahui oleh warganya dan
dilarang mengajarkanya kepada yang bukan warga. Untuk pelajaran
tingkat lanjut baik itu akan diikuti atau tidak oleh seorang warga, itu
merupakan kesadaran dari warga tersebut karena dalam SH tidak
ada paksaan.
Persaudaraan Setia Hati Winongo Tunas Muda selain di Madiun dulu
tidak pernah membuka perguruanya dimanapun seperti perguruan
silat yang lain, jika ada itu hanyalah sebagai tempat berlatih dan
silaturahmi saja. Seluruh saudara baru Persaudaraan Setia Hati Winongo Tunas Muda baik dari Madiun, luar Madiun bahkan
Mancanegara untuk menjadi saudara harus datang dan diKECER di
Madiun, Jawa Timur. Hal ini untuk menjaga kemurnian aliran S-H
mereka dan itulah yang menjadikan persaudaraan dalam perguruan
ini sangat indah
Dan alkhamdulilah Persaudaraan Setia Wati Winongo Tunas Muda
sudah berkembang pesat.

ELENG KUAT SLAMET

Komentar

Posting Komentar

ELENG KUAT SLAMET