Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2019

Sejarah Berdirinya Persaudaraan Setia Hati Winongo Tunas Muda Madiun

Gambar
Sejarah Berdirinya Persaudaraan Setia Hati Winongo Tunas Muda Madiun Sejarah persaudaraan "Setia-Hati" disingkat S-H berawal pada tahun 1903 yaitu dengan didirikanya persaudaraan SEDULUR TUNGGAL KECER dikampung Tambak Gringsing-Surabaya oleh almarhum Bpk Ki Ngabehi Soerodwirjo dengan nama kecilnya Masdan. Saat itu nama permainan seni pencak silatnya adalah JOYO GENDILO dan hanya dengan 8 murid didahului oleh 2 saudara yaitu Noto/ Gunadi (adik kandung Ki Ngabehi Soerodwirjo) dan Kenevel Belanda. Pada tahun 1915 nama permainan seni pencak silatnya berubah menjadi JOYO GENDILO CIPTO MULYO. Organisasi itu mendapat hati di kalangan masyarakat pada tahun 1917 setelah melakukan demonstrasi pencak silat terbuka di alun2 kota Madiun dan menjadi populer di masyarakat karena memiliki gerakan unik penuh seni dan bertenaga. Pada tahun 1917 inilah oleh Ki Ngabehi Soerodwirjo diganti nama menjadi PERSAUDARAAN SETIA HATI . Ki Ngabehi Soerodwirjo wafat pada tanggal 10 N

Riwayat Pendiri dan Pencipta Persaudaraan Setia Hati Winongo | Sedulur Tunggal Kecer

Gambar
RIWAYAT KI NGABEHI SURO DIWIRYO 1869 Ki Ngabehi Soerodiwirjo (nama kecilnya Masdan) lahir pada hari Sabtu Pahing. Beliau merupakan keturunan dari Bupati Gresik-Surabaya. Ayahnya bernama Ki Ngabehi Soeromiharjo sebagai Mantri Cacar Ngimbang (Lamongan) yang mempunya 5 (lima) putera yaitu: 1. Ki Ngabehi Soerodiwirjo (Masdan) 2. Noto ( Gunari ), di Surabaya 3. Adi ( Soeradi ), di Aceh 4. Wongsoharjo, di Madiun 5. Kartodiwirjo, di Jombang Saudara laki-laki dari ayahnya bernama R.A.A. Koesoemodinoto menjabat sebagai Bupati Kediri. Seluruh keluarga ini adalah keturunan dari Batoro Katong di Ponorogo, Putra Prabu Brawijaya Majahapit. 1883 Pada saat itu tersebut Ki Ngabehi Soerodiwirjo lulus sekolah rakyat 5 tahun (umur 14 tahun). Selanjutnya beliau ikut Üwonya”Mas Ngabehi Soeromiprojo, yang menjabat sebagai Wedono Wonokromo, kemudian pindah dan menjabat lagi sebagai Wedono Sedayu-Lawas, Surabaya. 1884 Pada tahun tersebut beliau telah berumur 15 tahun dan magang